Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 23 Juni 2010

Tulang dan sendi ( KINESIOLOGI )

TULANG

  • Pembentukan Tulang

Osifikasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas (os-tulang,blast- sel-sel muda yang belum matang) bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas.

Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini.

Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.

Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise.

Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.

Dibandingkan dengan bagian-bagian tubuh yang lain, tulang-tulang tumbuh sangat cepat pada tahun-tahun pertama pertumbuhan dan masa dewasa. Oleh karena itu pada masa kanak-kanak yang masih mengalami pertumbuhan, latihan hanya diperbolehkan yang ringan-ringan saja dan tidak melebihi berat badannya. Pada kenampakan tulang-tulang yang tumbuh apabila dilihat menggunakan mikroskop terlihat sel-sel tulang kecil (osteosit) yang tyerletak di dalam jaringan berisi serat-serat kolagen yang bersifat sangat tahan terhadap tekanan, garam-garam anorganic (yang menyebabkan kerasnya tulang) dan garam-garam ortganik yang menyebabkan kelenturan terhadap tulang. Perbandingan antara garam anorganik dan organic pada bayi adalah 1:1, tetapi akan berubah sehingga pada usis 60-70 tahun perbandingan tersebut menjadi 7:1. Hal ini menyebabkan tulang-tulang muda lentur (elastic), sedangkan tulang-tulang tua akan mudah/rentan patah.

Pada kenampakan penampang tulang dengan lapisan periosteum dan alat-alat yang ada di dalamnya terdapat sel-sel tulang yang tersusun secara sirkular dalam beberapa lapisan di sekeliling saluran Havers, yang dilalui pembuluh darah kecil. Pembuluh darah ini member makanan pada lapisan tersebut. Seluruh lapisan ini disebut system Havers atau osteon. Lapisan luar tulang berupa lembar-lembar memanjang (longitudinal). Dalam tiap-tiap lembar ini, serabut-serabut kolagen mengarah ke berbagai jurusan dan hal ini akan menambah kekuatan tulang tersebut. Tiap-tiap lembar tulang dibentuk oleh osteon-osteon. Mendekati rongga sumsum tulang, tulang kompak (padat) menjadi bagian tulang spongiosa. Di antara tulang kmompak dan jaringan ikat spongiosa terdapat batang-batang atau lempeng-lempeng yang menyebabkan tulang-tulang tersebut sangat kuat.

SENDI DAN PERSENDIAN

Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi).

  • Komponen Penunjang Sendi:
  • Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya terdapat rongga.
  • Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
  • Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.
  • Macam-Macam Sendi

Pada prinsipnya semua hubungan tulang pada tubuh manusia (kerangka badan) dapat dibedakan menjadi:

  1. Synarthrosis/Sendi Fibrous

Synarthrosis adalah:

  • Hubungan atau persambungan tulang yang tidak memiliki ruang sendi.
  • Sendi yang terjadi oleh adanya kesinambungan sehingga di antara kedua ujung tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan.
  • Sendi nyang berwujud tulang-tulang yang bersambungan satu sama lain secara terusan/kotinyu dengan perantara sepotong jaringan penunjang.

Ciri-ciri dari Synarthrosis adalah sebagai berikut:

  • Tidak memiliki ruang sendi (cavum articulare), sehingga juga tidak memiliki capsula, membrane dan synovial.
  • Kedua tulang dihubungkan oleh substansi antara yang dapat berupa jaringan fibrous, cartilago atau tulang.

Gambar1. Synarthrosis

Jaringan penunjang yang menghubungkan persendian itu ada 3, yaitu:

  1. Syndesmosis

Syndesmosis adalah pertautan tulang yang dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa.

  1. Synchondrosis

Synchondrosis adalah pertautan tulang yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan.

Subtansi penghubung dari Synchondrosis dapat berypa kartilagi hyaline. Pada umumnya synchondrosis dengan kartilago hyalin adalah persendian sementara yang kemudian hari akan digantikan oleh tulang. Maka hubungan ini synchondrosis ,menjadi synostosis.

  1. Synostosis

Synostosis adalah pertautan tulang yang dihubungkan oleh jaringan tulang. Bisa dikatakan pertautan antara dua buah tulang yang asal mulanya dibangun sebagai dua tulang yang terpisah. Akibat pertumbuhan masing-masing tulang maka berangsu-angsur mereka makin dekat mendekati hingga akhirnya melengket satu sama lain.

  • Sutura

Sutura adalah semacam jahitan dengan jaringan ikat diantara dua tulang yang pipih atau ceper. Sutura tampak jelas diatara pertautan tulang-tulang yang ada pada tengkorak atau Cranium atau kepala.

  • Syndesmosis Elastica
  • Syndesmosis Fibrosa
  1. Diarthrosis

Diarthrosis adalah:

  • Persendian yang bergerak bebas dan terdapat banyak ragamnya dan semua memiliki cirri-ciri yang sama.
  • Persendian dimana hubungan tulangnya disini mempunyai ruang sendi yang disebut Cavum Articulare.
  • Sendi yang dibentuk oleh tulang yang bersambungan diikat dan diselubungi oleh sebuah bungkus dan jaringan ikat.

Diarthrosis pada umunya dapat dibedakan menjadi bagian-bagian sebagai berikut:

  1. Ujung-ujung Sendi

Ujung tulang yang satu berbentuk bongkol/kepala sendi (caput articulare) sedangkan ujung tulang yang lainnya berbentuk cekung atau cawan atau mangkuk sendi (fossa articulare).

  1. Simpai Sendi

Simpai sendi terdiri dari dua lapis yaitu stratum fibrosum luar dan stratum synovale sebelah dalam.

  1. Rongga Sendi (cavum articulare)

Di dalam rongga sendi terdapat synovial atau urap sendi yaitu cairan sendi yang berfungsi untuk melicinkan persendian, terdiri dari cairan dengan garam-garam, mucin, albumin, tetes-tetes lemak, dan dektus cellulair.

Diarthrosis dapat dikelempokkan menjadi:

  • Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
  • Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
  • Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
  • Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
  • Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
  1. Amphiarthrosis (Sendi Kejur)

Amphiarthrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan

  • Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.

Contoh:persendian antara fibula dan tibia.

  • Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi cakram.

Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.

  • Gerakan-gerakan pada Sendi

Berikut ini jenis gerakan pada sendi

  1. Bergeser

Berupa pergeseran antara tulang, contohnya gerakan pada sendi-sendi di antara tulang-tulang carpalia dan tarsalia, terjadi pada sendi geser.

  1. Extensi

Berupa gerakan pelurusan sendi. Extensi bisa terjadi pada sendi engsel, contohnya extensi sendi lutut

  1. Flexi

Berupa gerakan pembengkokan sendi. Flexi terjadi pada sendi engsel, contohnya flexi sendi jari-jari. Sedangkan flexi-extensi pada pergelangan tangan merupakan gerakan sendi ellipsoidal

  1. Abduksi

Berupa gerakan yang menjauhi sumbu tubuh. Terjadi pada sendi peluru, contohnya mengangkat lengan ke samping, atau gerakan ibu jari menjauhi telunjuk oleh sendi pelana di antara metacarpal 1 dan os. Carpal (trapezium)

  1. Adduksi

Berupa gerakan yang mendekati sumbu tubuh, gerakan ini berlawanan dengan gerakan abduksi

  1. Rotasi

Berupa gerakan berputar, terjadi pada sendi putar. Misalnya atlas (cervix 1) berputar terhadap processus odontoideus dari axis (cervix 2) sewaktu menggelengkan kepala.

  1. Circumduksi

Berupa gerakan dimana ujung distal satu tulang membentuk 1 lingkaran, sedangkan ujung proksimalnya tetap. Contohnya gerakan memutar lengan 1 lingkaran mengitari sendi bahu, terjadi pada sendi peluru dengan arah gerakan 3 poros

  1. Pronasi

Gerakan memutar lengan bawah untuk membalikkan telapak tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke bawah bila lengan bawah ditaru diatas meja

  1. Supinasi

Gerakan berlawanan dengan pronasi

  1. Protaksi

Gerakan mendorong mendibula ke luar

  1. Retraksi

Gerakan menarik mandibula ke dalam

SUMBER : http://vharsa.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar