Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 22 Februari 2016

Cara Kreatif Belanda Belajar dari Alam dan Bertahan di Bawah Air


Dilihat dari segi geografi, Indonesia merupakan negara yang beruntung. Bagaimana tidak? Tanah air Indonesia yang menyebar di sekitar khatulistiwa menjadikan negeri ini beriklim tropis. Letak kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, membuat wilayah Indonesia strategis berada pada posisi silang. Hal ini mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian. Total daratan Indonesia 1.922.570 km² dengan daratan non-air: 1.829.570 km² dan daratan berair: 93.000 km². Dengan lima pulau besarnya  Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya, Indonesia kaya akan potensi alam, laut, dan tanah yang subur. Sampai muncul lagu Koes Plus berjudul Kolam Susu yang terinspirasi dari kayanya Indonesia
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Yap, melihat fakta-fakta di atas, sebagai orang Indonesia kita dapat berbangga hati. Namun, jika kita melirik sedikit ke negara yang memiliki hubungan dekat dengan Indonesia selama 350 tahun di masa silam, tentu rasa syukur itu akan bertambah, bahkan dapat berubah menjadi decak kagum. Mengapa?  Fasilitas alam dan kenyamanan geografis yang kita miliki sayangnya tidak dimiliki negara tersebut, tetapi apakah itu membuat negara asal legenda pesepakbola Ruud Gullit tersebut menjadi terpuruk? Hmm…
Belanda nama negeri itu. Tentu anda tahu kalau bentuk permukaan tanah Belanda termasuk yang unik. Terletak di benua Eropa dengan berbatasan langsung dengan Laut Utara, Belanda memiliki permukaan tanah yang sangat rata. Hampir separuh dari negara Belanda berada kurang satu meter dari permukaan laut. Permukaan tertingginya hanya 321 meter di permukaan laut, yaitu propinsi Limburg, yang berada di bagian tenggara negeri Belanda. Bagaimana dengan permukaan terendahnya? Daerah bernama Nieuwerkerk aan den Ijssel berada berada 6.76 dibawah permukaan laut!
 Wah, jika begitu bagaimana penduduk di sana bertahan dari bentukan alam yang tidak mendukung tanah negerinya? Belajar dari tempaan alam asli, ternyata malah membuat Belanda menjadi lebih kreatif. Banjir besar dan lautan badai yang berulang kali menerpa mendorong negara Oranye ini pantang menyerah pada keadaan, Si Oranye ini tetap optimis membangun masa depannya.
Sampai di sini, Anda pun tentu paham mengapa Belanda disebut negara  bendungan? Betul, untuk bertahan dari terjangan air maka dibuatlah bendungan-bendungan untuk menahan air yang mengelilingi tanah Belanda. Bendungan pertama dibangun seribu tahun lalu (bisa dibayangkan? Itu 1000 tahun yang lalu!). Caranya: danau-danau dikeringkan, polder (tanah reklamasi) dibangun, dan ketinggian air dikontrol. Sampai pada akhirnya pembangunan bendungan berujung pada suatu karya raksasa.
Afsluitdijk nama karya tersebut. Pada monumen bendungan Afsluitdijk tertulis: “Bangsa yang hidup, membangun masa depannya”. Dari kalimat tersebut dapat tercermin gigihnya perjuangan para penggagasnya. Afsluitdijk adalah salah satu mahakarya modern Belanda, satu keping bendungan yang membentang sepanjang 32 km lurus-lempeng, dengan lebar 90 m, seolah seperti garis yang membelah lautan. Dengan ketinggian 7,25 meter dari permukaan laut, di atas bendungan tersebut terbentang jalan bebas hambatan dan jalur khusus untuk sepeda. Afsluitdijk sungguh merupakan pemandangan indah bagi orang yang berkendara di atasnya.
Afsluitdijk mulanya dibangun pada tahun 1927 dan 1933. Didorong oleh terjadinya banjir besar yang tiada hentinya, akhirnya pemerintah Belanda pun meloloskan rencana pembangunan bendungan ini. Pada tahun 1920 dimulailah suatu proyek ambisius yang dimulai dengan: ‘menguras dan mengeringkan’ laut. Terbayangkah oleh Anda bagaimana menguras kaut? Untuk menguras air tergenang akibat banjir di komplek perumahan saja sulit, apalagi menguras laut?
Lalu, apakah sampai di situ saja perjuangan negeri tulip ini dalam membangun bangsanya? Ternyata belum, alam telah mengajarkan mereka untuk tangguh dan kreatif bertahan. Maka suatu pekerjaan mahakarya konstruksi modern yang jauh lebih besar dan rumit dari Afsluitdijk dirancang. Delta Works namanya, proyek ini adalah pembangunan tanggul penahan gelombang laut. Perencanaan tata ruang dan konstruksi difokuskan pada pemisahan air dan dataran. Delta Works yang dibangun berkelanjutan dari tahun 1950an–1997 ini masih dilanjutkan lagi konstruksinya karena situasi terakhir pemanasan global dan naiknya permukaan air laut. Dengan tembok setinggi 13 meter dari permukaan laut, sistem ini diyakini mampu menahan badai besar yang terjadi di Belanda.
Dengan total panjang 16.500 km, yang terdiri dari 2.420 km bendungan utama dan 14.080 km bendungan sekunder, jumlah totalnya adalah 300 struktur raksasa. Tentu tidak diragukan lagi Afsluitdijk dan Delta Work, dua mega proyek tersebut kini dipercaya menjadi salah satu keajaiban konstruksi raksasa di dunia modern ini.
Belajar dari tuntutan alam dan ‘dipaksa’ berkreasi untuk dapat bertahan di negara sendiri memanglah tidak mudah. Mungkin itulah yang menyebabkan bidang konstruksi Belanda berkembang sedemikan pesat.
Berkaca dari negara kincir angin ini, banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya: melihat kekuatan dari pembelajaran alam, membangun sesuatu yang sulit menjadi mungkin, dan mewujudkan hidup di bawah lautan! Saatnya kita kembali menelaah diri sendiri. Seperti yang Koes Plus bilang, tanah kita tanah surga, mungkin kita sudah terlalu terlena dengan surga yang kita miliki. Saatnya bangkit, belajarlah dari alam!

Mungkin Kita Indonesia harus belajar dengan Belanda

Penulis : Titan Tahyudin Suwandi
Tema : Water
=========================================================================================================================================================
“Tuhan menciptakan dunia,
namun Bangsa Belanda menciptakan Negeri Belanda.”
Sepenggal pepatah lama orang Belanda ini, telah memberikan insipirasi bagi setiap negara-negara di dunia. Bagaimana tidak, selama hampir 2000 tahun mereka telah berjuang perang dan belajar menjinakkan keganasan laut yang selalu mengancam dengan menggenangi dan menghancurkan negeri mereka. Negeri ini luasnya kecil. Negeri Belanda juga merupakan salah satu negara yang paling tebal penduduknya di dunia. Untuk menciptakan lebih banyak ruang, mengharuskan orang-orang Belanda membangun daratan dari laut dan sungai.
Negeri Belanda berbatasan langsung dengan Laut Utara. Di bagian barat Negeri Belanda, di mana sebagian besar orang hidup, terletak di bawah permukaan laut. Jika semua tanggul dan bendungan dibuka sekaligus, maka hampir setengah daratan Negeri Belanda akan berada di bawah air.
Hektar demi hektar dan mil demi mil, mereka telah menahan gelombang dan badai Laut Utara. Tugas “menjaga tanggul” telah mengambil keberanian, tekad, dan kerja sama tim. Hal ini dikarenakan Negeri Belanda memiliki prinsip bahwa dengan bekerja sama antar satu sama lain, bisa merebut kembali tanah mereka dari laut dan membuatnya menjadi bagian daratan yang berguna bagi bangsa mereka. Lebih dari sepertiga dari Negeri Belanda ada di bawah air, dan hampir setengah dari masyarakat Belanda sekarang, hidup di tanah reklamasi.
Perjuangan Untuk Menciptakan Lahan Baru
Banyak daratan di Negeri Belanda yang direnggut oleh laut selama Perang Dunia II berlangsung. Belanda adalah salah satu negara yang ditaklukkan dan diduduki oleh Jerman. Banyak tanggul dan bendungan hancur oleh bom Sekutu dan artileri Jerman. Sehingga ribuan daratan dan tanah subur ditutupi oleh air laut, serta banyak kota-kota yang hancur.
Cerita Negeri Belanda secara luas telah menjadi cerita tentang orang Belanda dan reaksinya atas laut yang ada di mana-mana. Pertahanan terhadap laut dimulai di suatu daerah bukit pasir yang berawa yang disebut Friesland, disebelah timur laut. Penduduk daerah itu tinggal di daerah peternakan dan permukiman nelayan di pesisir berbagai danau yang memenuhi daerah pedalaman itu.
image002
Sumber: http://www.en.m.wikipedia.org/wiki/Netherlands
Gambar 1.1 Friesland
Penduduk Friesland, yang terancam oleh laut yang menyapu daerah pantai yang tak terlindung, membangun bukit raksasa buatan itu dihubungkan dengan tembok-tembok untuk perlindungan tambahan, dan dengan demikian, tanggul pematang pertama sudah didirikan. Selama bertahun-tahun, tanggul-tanggul itu berubah dari tembok laut yang sederhana menjadi sistem penghalang yang kompleks dengan pintu gerbang yang dapat dibuka untuk menyesuaikan tekanan air laut terhadap pematang-pematang itu.
image004
Sumber: http://www.heardutchhere.net
Gambar 1.2 Rancangan Polder sistem yang sudah diterapkan di Belanda
Sehubungan dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan lahan yang lebih banyak untuk bercocok tanam pun meningkat. Untuk itu, daerah bawah laut ditambak dengan pematang dan kemudian air di dalamnya dipompa ke luar. Lahan yang dipulihkan dengan cara ini menjadi lahan yang disebut polder. Penggunaan kincir angin untuk mengeringkan lahan disempurnakan selama abad ke-15.
image005
Sumber: http://www.en.m.wikipedia.org/wiki/Cornelis_Lely
Gambar 1.3 Cornelis Lely pada tahun 1913
Tokoh besar dalam perjuangan lahan adalah Cornelis Lely. Pada tahun 1886 dia lebih dahulu menerbitkan rencana besar untuk pemulihan lahan polder yang merupakan awal proyek Zuideer Zee. Peta Negeri Belanda yang dibuat pada permulaan abad ke-20 menunjukkan adanya anak Laut Utara dalam Negeri Belanda. Sebuah bendungan atau dam raksasa yang melingkar dibangun, mulai dari Friesland di timur laut ke Belanda Utara di sebelah barat, menutup teluk, yang disebut Zuider Zee, dari laut. Pada tahun 1932 dam penghalang ini telah rampung dan secara bertahap Zuider Zee menjadi sebuah danau air segar yang disebut Ijsselmeer (danau Ijssel).
image006
Sumber: http://www.id.m.wikipedia.org/wiki/IJsselmeer
Gambar 1.4 Peta Lokasi IJsselmeer
Sebagian danau baru ini dikosongkan, sehingga tebentuklah lima polder baru. Di sekitar polder yang sudah rampung, mulai didirikan banyak rumah petani dan lumbung desa, dipelihara tanaman panen dan ternak perah, dan dibangunlah berbagai jalan besar melintasi lahan untuk mengangkut orang dan hasil yang mereka peroleh. Di jantung lahan baru itu, berkembanglah sebuah kota yang kelak memiliki populasi lebih dari 100.000 jiwa. Kota ini mirip kota perintis Belanda abad ke-20 yang dilengkapi dengan pusat perumahan, pusat perdagangan, dan pusat perbelanjaan. Kota ini dinamai Lelystad, sebagai penghoramatan bagi orang yang rencananya telah menjadi kenyataaan.
image008
Sumber: http://www.m.kompasiana.com/post/read/587904/1/kota-provinsi-lelystad-yang-terbuat-dari-lumpur-di-belanda.html
Gambar 1.5 Keramaian kota Lelystad
Pada bulan Februari 1953, meskipun telah ada beribu-ribu mil tanggul yang melindungi pesisir pantai, orang Belanda sadar bahwa laut ternyata tetap merupakan musuh yang amat tangguh. Badai Laut Utara di musim dingin itu telah menjadi amat ganas dan topan yang hebat menghempas air dengan dahsyatnya ke pantai-pantai. Akhirnya, bendungan di baratdaya roboh. Banyak rumah, mobil, ternak, dan pohon lenyap dari pandangan, ditelan gelombang murka yang melanglang lahan-lahan dan bergabung dengan air bah dari sungai yang meluap. Seribu delapan ratus orang meninggal karena banjir dan lebih dari 70.000 orang kehilangan tempat tinggal.
image010
Sumber: http://www.ms.wikipedia.org/wiki/Fail:Watersnoodramp_1953.jpg
Gambar 1.6 Selepas banjir di Oude-Tonge, Goeree-Overflakkee Laut Utara 1953 Belanda
Rencana Delta Sebagai Solusi Badai Laut Utara
Para insinyur perairan langsung bekerja segera setelah badai reda dan banjir mulai surut. Lahirlah segera Rencana Delta. Proyek yang bernilai jutaan dolar ini memperkuat lindungan pantai dengan menempatkan dam-dam semen raksasa di laut antara pulau-pulau di provinsi Zeeland di baratdaya, tempat terjadinya bencana pada tahun 1953. Rencana Delta ini juga memotong anak-anak Sungai Meuse dan Scheldt sehingga polder-polder barunya menambah jumlah lahan bagi Negeri Belanda.
image012
Sumber: http://www.en.m.wikipedia.org/wiki/Delta_Works
Gambar 1.7 Oosterscheldekering, Delta terbesar dari tiga belas Delta yang bekerja sebagai bendungan
Secara konsep, proyek Delta ini akan mengurangi resiko banjir dari Laut Utara dan Zeeland untuk sekali per 10.000 tahun. Meski proyek Delta telah selesai pada tahun 1997, namun masih ada ancaman kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim dan pemanasan global yang mendorong Belanda untuk terus menerus menyempurnakan sistem poldernya. Dengan tembok setinggi 13 meter dari permukaan laut, total panjang 16.500 km, yang terdiri dari 2.420 km bendungan utama dan 14.080 km bendungan sekunder, jumlah totalnya adalah 300 struktur raksasa, sistem ini diyakini mampu menahan badai besar yang terjadi di Negeri Belanda.
image014
Sumber: http://www.en.wikipedia.org/wiki/Delta_Works
Gambar 1.8 Delta Works Maeslantkering-Rotterdam-Belanda
Dengan demikian, kini Negeri Belanda membelanjakan sebagian besar pendapatan negaranya untuk perlindungan terhadap laut dan untuk reklamasi lahan, tetapi sebanding dengan pengeluaran yang besar ini adalah fakta bahwa separuh penduduknya tinggal di lahan yang semestinya kena banjir dan di rumah yang seharusnya tersapu air. Rencana Delta adalah kemajuan yang mutakhir di Negeri Belanda, negeri yang terus berjuang melawan laut, sebuah perjuangan yang oleh orang Belanda telah dialami selama berabad-abad.
DAFTAR REFERENSI
Company & F. E. Compton. 1960. Compton’s Pictured Encyclopedia and Fact-Index Volume 10. Amerika Serikat: F. E. Compton & Company.
Depdikbud. 1999. Negara dan Bangsa Eropa. Jakarta: PT. Widyadara.
Incorporated, Grolier. 1980. The New Book of Knowledge N Volume 13. Kanada: Grolier Incorporated.

Sabtu, 20 Februari 2016

Manfaat asem keranji untuk membunuh kolesterol jahat dalam tubuh


Keranji asam,Velvet tamarind, indum Dialium, adalah, pohon tinggi tropis, pohon buah, berasal dari selatan Thailand Malaysia dan Indonesia. Ini termasuk dalam keluarga Leguminosae, dan kecil.
Karena dinilai kayunya keras dan kompak, itu adalah spesies terancam, dengan habitat yang dirambah penebangan dan pemukiman manusia.

Rasa buah mirip dengan asam, di mana berasal nama Inggrisnya. Di Thailand, hal itu disebut “Luk Yee” atau “Yee”, dan di Malaysia dan Indonesia orang biasa panggil nama “Keranji”. Buah digunakan sebagai makanan ringan seperti permen di Thailand, sering kering, gula-coated dan dibumbui dengan cabai. Buah kering memiliki tekstur bedak, dan berwarna oranye dengan rasa tajam.Warna hitam memiliki rasa manis seperti permen coklat sehingga banyak dibudidayakan oleh masyarakat local (Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur).
Di Kalimantan, Indonesia setidaknya ada dua varietas untuk dijual di pasar lokal. Keduanya memiliki kulit yang sama rapuh tipis hitam, dan tampak alami seperti buah-buahan yang paling kering. Salah satu jenis yang lebih kecil adalah sekitar satu inci = 25 mm panjang dan memiliki bubuk coklat kemerahan ringan dikemas di sekitar biji tunggal, dengan ruang udara kecil di dalam shell. bubuk ini rasanya manis dan asam seperti permen “manis-tarts”, dan dengan demikian terdekat dengan asam tersebut.
Di Indonesia pohon ini berbunga dari Nopember-Desember dan berbuah siap panen antara bulan Januari-April setiap 3 tahun sekali.
Buah asam ini banyak digunakan sebagai pengasam makanan di daerah Kalimantan. Di Jakarta, asam ini dulu sering dijajakan di sekolah-sekolah sebagai jajanan anak. Bentuk buahnya sebesar kelereng, warna kulitnya jika sudah diperam berwarna kehitaman dengan daging buah kecoklatan. Rasanya asam namun tidak seasam asam jawa.Tapi juga ada yang manis,orang Kalimantan barat biasa menyebutnya buah asam kranji madu.Rasanya seperti coklat dan madu,sangat lezat.
Asam Kranji juga bermanfaat untuk membunuh kolesterol jahat dalam tubuh, dengan memakan asam kranji sehari 3 butir.

Berikut komposisi dari buah asam keranji:
keranji asam (Dialium indum), dipisahkan menjadi bubur dan biji, dianalisis untuk komposisi proksimat, dipilih ion anorganik dan vitamin C. perbedaan signifikan (P> 0,001) yang diamati dalam nilai kelembaban (5,9 dan 4.9), bahan organik (97,5 dan 98,2), kering materi (94,1 dan 95,1), crude protein (15,7 dan 4,2), minyak mentah lemak (5.4 dan 2.6), abu (2,5 dan 1,8), serat kasar (6,6 dan 2,2) dan total karbohidrat (70,6 dan 86,6) untuk biji dan pulp, masing-masing. Diharapkan, tingkat asam askorbat nyata (P> 0,001) yang lebih tinggi dalam pulp (35,7 mg/100g) dibandingkan dengan benih (6,4 mg/100g). Berbagai tingkat ion anorganik yang dipilih juga terdeteksi. asam keranji hitam berpotensi sumber nutrisi yang baik untuk makanan manusia dan pakan ternak.

Jika berminat membeli Buah Keranji Hub. Hartono /082154591657 ,PIN BB 7CE833C8

Sabtu, 09 Juli 2011

FILSAFAT OLAHRAGA

PEMBAHASAN

Filsafat adalah sesuatu yang sangat asing di telinga sebagian orang, karena ilmu filsafat ini dianggap sangat membingungkan dan sulit di fahami. Karena itu banyak orang-rang yang belum faham filsafat membaca buku Ricard Osborn, sama halnya dengan saya. Sebelum saya membaca buku Ricard Osborn, saya menganggap filsafat itu sulit, membingungkan, dan sulit di pahami. Tapi setelah membaca, saya sedikit memahami apa yang di maksud filsafat itu. Saya suka dengan Ricard Osborn yang menulis bukunya di sertai gambar-gambar yang memudahkan saya untuk mempelajari buku tersebut. Tetapi ada beberapa kalimat juga yang sulit saya pahami, dan itu yang menghambat untuk memahami buku tersebut. Dalam buku tersebut saya sependapat apa yang ditulis oleh Ricard Osborn, bahwa di setiap individu mempunyai pemikiran seperti filsuf. Karena setiap individu kadang banyak berfikir kearah yang berbau filsafat. Saya kurang setuju kalau banyak orang menganggap filsafat itu sulit difahami, karena beberapa orang tidak mau berusaha untuk memahami filsafat, dan mereka banyak yang menganggap filsafat itu tidak penting. Kita akan lebih memahami filsafat jika kita sudah mengetahui konsep dari ilmu filsafat itu sendiri. Dan itu membutuhkan usaha dari masing-masing individu.
Saya berpendapat kalau buku yang ditulis Supardi suparlan memang bisa difahami dan dapat diterima dengan logika, bahwa filsafat merupakan pohon dari beberapa ilmu. Karena filsafat dapat digunakan dalam berbagai bidang ilmu, misalnya ilmu fisika, biologi, penjas, matematika, dll. Dalam buku supardi suparlan ditulis juga kalau filsafat berguna dalam kehidupan masyarakat, dan menurut saya itu sangat logis, karena dengan filsafat kita dapat berfikir yang kritis untuk bertindak bertanggungjawab atas semua apa yang telah kita kerjakan atau perbuat.
Kedua buku tersebut mempunyai perbedaan yang sangat mencolok, diantaranya buku yang ditulis Ricard Osborn menjelaskan tentang filsafat secara umum dan memberi contohnya pada kehidupan. Sedangkan buku Supardi suparlan menjelaskan filsafat didalam ilmu pendidikan yang di dalamnya dijelaskan secara rinci, dan ditinjau dari beberapa aspek, Jadi dari kedua buku tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan. Buku yang satu menjelaskan dengan membahas apa itu filsafat secara umum sedangkan yang satu lebih memperinci filsafat dalam ruang lingkup ilmu pendidikan.
Setelah saya mempelajari lebih dalam buku Ricard Osborn saya tertarik pada seorang filsuf yang bernama Epicurus dia berpendapat bahwa” kemiskinan yang ceria adalah keadaan yang terhormat”. Itu menandakan kalau Epicurus menganggap kedamaian batin adalah kebaikan yang tertinggi. Tapi saya kurang setuju dengan pendapat Epicurus, karena jika dalam keadaan miskin otomatis pemikiran kita bagaimana cara memperoleh makan/bertahan hidup, jika kita saja kesulitan bertahan hidup otomatis pemikiran kita tidak ceria lagi melainkan selalu berfikir tidak ceria dan selalu menyalahkan keadaan. Itu yang membuat pemikiran kita tidak ceria. Menurut saya semua itu harus dijalani dengan seimbang, tidak hanya memikirkan keceriaan saja. Jika semua berjalan seimbang maka keadaan fikiran orang juga akan berfikir positif dan otomatis keceriaan itu juga akan timbul dengan sendirinya di jiwa orang tersebut. Yang dimaksud seimbang adalah kebutuhan materi dan jiwa harus seimbang.
Saya juga tertarik apa yang dikatakan Epicurus yaitu filsafat membebaskan manusia dari ketidaktahuan dan takhayul. Saya sangat setuju dengan pendapat itu, karena dengan berfilsafat kita dapat mengetahui apa yang belum kita ketahui atau pahami dengan logis. Filsafat juga bisa memberikan inspirasi untuk berfilsafat lagi dan menemukan pemikiran-pemikiran baru, yang mungkin hasil pemikiran baru itu menjadi pemikiran yang harus di fikirkan lagi. Dan benar sekali kalau filsafat juga membebaskan dari takhayul, karena menurut saya orang-orang dahulu sering menganggap suatu kejadian itu sebagai suatu yang mistik atau takhayul, semua tidak difikirkan dahulu secara logis. Dan menurut saya filsafat dapat menghilangkan semua itu karena dengan berfilsafat semua yang terjadi bisa difikirkan dengan berlogika yang baik.
Setelah saya membaca pandangan dari beberapa filsuf lain yang ditulis oleh Ricard Osborn saya berpendapat, bahwa pendapat yang di sampaikan berbeda-beda. Dan dari perbedaan itu saya berpendapat perbedaan tersebut terjadi karna beberapa kndisi, yaitu keadaan sistim masa pemerintahan waktu itu, kondisi pemikiran para filsuf pada kondisi yang bagaimana, dan pendapat para filsuf berkembang terus sesuai dengan perkembangan zaman. Dan perkembangan zaman tersebut yang menyebabkan perbedaan pola fikir para filsuf.
Semua filsuf yang memberikan pendapat di dalam buku itu banyak sekali filsuf yang membahas suatu masalah bedasarkan pengalaman yang terjadi pada waktu itu. Itu sumua tergambar setelah saya mempelajari lebih dalam lagi buku Ricard Osborn yang di dalamnya terdapat filsuf yang bernama Francis Bacon, saya tertarik dengan apa yang di katakannya yaitu “bila manusia mulai dengan kepastian, ia akan berakhir dalam keraguan. Tetapi bila ia puas untuk mulai dengan keraguan, ia akan berakhir dengan kepastian”. Saya sependapat dengan pendapat itu karena jika sesuatu kita lakukan dengan perasaan terlalu yakin maka segala sesuatunya tidak di fikirkan secara matang, meremehkan dan menganggap semua itu gampang. Lain memulai dengan keraguan, jika timbul perasaan ragu maka kita akan mencari/memikirkan kenapa bisa ragu dan berfikir bagaimana cara menghilangkan keraguan tersebut, dari hasil pemikiran tersebut maka munculah kepastian yang didapat dari proses keraguan dengan mencari tahu dengan berfikir. Tapi saya kurang sependapat dengan semboyannya yaitu “knowledge is power”(pengetahuan adalah kekuasaan). Menurut saya pengetahuan bukan kekuasaan, karena pengetahuan sendiri bersifat umum, jadi pengetehuan bisa dijadikan jalan menuju keinginan apapun, jika pengetahuan disamakan dengan kekuasaan maka pengetahuan itu sendiri mempunyai konotasi yang negatif, yaitu untuk kekuasaan dan kekuasaan itu untuk memperbudak. Disini memperbudak bisa diartikan memperbudak pemikiran orang lain.
Saya juga tertarik dengan pola fakir David Hume yang memikirkan segala sesuatu dengan berlogika, menurut saya apapun yang kita jalani di dunia ini harus dafikirkan dengan berlogika dengan catatan tidak mengubah kodrat manusia sebagai mahkluk sosial dan bertuhan. Kita harus selalu berinteraksi dengan orang lain agar semua itu menjadi rangkaian perjalanan hidup yang baik dan juga meyakini bahwa tuhan itu ada dan yang menentukan semuanya. Kita sebagai manusia Cuma bisa berfikir dengan logika yang dapat menjadikan kehidupan menjadi terarah dan tidak penuh misteri.
Banyak lagi filsuf yang berpendapat tentang ilmu pengetahuan salah satunya seorang filsuf yang bernama Auguste Comte, saya menangkap bahwa beliau menganggap hanya SAINS yang berguna bagi masyarakat. Saya kurang setuju dengan pendapat tersebut, karena jika hanya dengan SAINS tidak akan berguna jika tidak didukung oleh faktor-faktor lain, misalnya faktor Sosial, kita tidak bisa mengunakan SAINS jika hubungan antar masyarakat itu sendiri tidak terjalain dengan baik, dan menyebabkan SAINS sendiri dianggap menjadi sesuatu yang tidak penting. Faktor lain yaitu faktor kesehatan tubuh, kita tidak bisa menggunakan SAINS dengan baik jika keadaan tubuh kita kurang sehat/terganggu. Kesehatan menjadi faktor yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat kita karena jika semua masyarakat kita semua sehat maka semua masyarakat bisa menggunakan SAINS dan berfikir dengan baik, bisa pula menggunakan Ilmu/pengetahuan dengan baik pula. Jadi dapat disimpulkan semua Ilmu yang kita pelajari harus seimbang yaitu harus menggabungkan beberapa faktor yang mendukung dalam mempelajari Ilmu. Dan saya berpendapat kalau faktor kesehatan adalah faktor yang paling penting untuk membantu masyarakat berfikir sehat.
Selain itu dalam pembahasan Rekontruction of philosophi(1920), Dawey mencoba menerapkan pandangan Pragmatis kesegala hal. Dan beliau berpendapat bahwa Pragmatisme membuat umur lebih panjang. Saya kurang setuju dengan pendapat tersebut karena menurut saya umur panjang tidak mungkin di dapatkan dengan menjadi Pragmatisme, menurut saya umur panjang di dapat dengan usaha menjadi sehat, yaitu sehat jasmani dan rohani. Semua itu menurut saya bisa menjadikan umur kita relatif lebih panjang. Karena kesehatan adalah faktor yang mendukung manusia dalam melakukan segala sesuatu. Jadi lebih jelas lagi bahwa kesehatan fikiran/jiwa dan fisik merupakan faktor yang penting dalam menjalani kehidupan ini. Saya juga tertarik dalam pembahasan Fenomenologi dan Ekssistensialsme di dalamnya terdapat beberapa filsuf yang banyak membahas tentang filsafat kebebasan. Saya sangat setuju dengan pendapat para filsuf-filsuf tersebut, karena dengan kebebasan pola fikir, kita juga akan semakin berkembang dan dalam cara pemikiran yang bebas itu kadang banyak pemikiran yang sangat berguna untuk kepentingan semua pihak dan dapat menjadikan pemikiran yang baru yang bisa untuk di fikirkan kembali.
Pemikiran seorang filsuf kadang mengambil suatu obyek, dan salah satunya manusia, disini banyak sekali yang membahas manusia, salah satunya adalah Plato dia menganggap bahwa manusia itu ibarat teks yang sulit, yang maknanya harus di uraikan dengan filsafat. Saya sependapat karena manusia adalah individu yang sulit di fahami dan hanya dengan filsafat maka makna dari manusia itu sendiri sedikit dapat di fahami. Deskretes juga berpendapat bahwa manusia itu mempunyai fikiran dan badan, dan keduanya itu menurutnya tidak ada hubunganya, menurut saya fikiran dan badan mempunyai hubungan yang erat karena dengan badan kita dapat melakukan sesuatu, keduanya dapat berguna dengan baik apabila keduanyadi asah dan di latih supaya keduanya dapat bekerjasama dengan baik, sehingga timbul interaksi antara keduanya, dan semuanya dapat menyebabkan kebaikan dan kejelekan tergantung dari penggunanya, di sini fikiran lebih unggul, karena dengan fikiran semua bisa dilakukan dan diwujudkan. Jadi faktor fikiran dan fisik harus diseimbangkan agar dapat berkolaborasi dengan baik. Adalagi filsuf yang membahas hal lain yang salah satunya membahas pendidikan, karena pendidikan adalah masalah yang tidak ada habis-habisnya, karena menurut saya pendidikan adalah suatu kebutuhan manusia yang setiap waktunya dikembangkan sesuai dengan perjalanan zaman, namun pendidikan sendiri kadang dapat merubah manusia menjadi sosok jiwa yang selalu merasa haus untuk mengembangkan pendidikan, karena itulah manusia memiliki sifat yang tidak pernah puas, sifat tidak puas ini kadang dapat membawa kearah positif dan negatif, karena manusia tidak puas maka manusia selalu ingin mencari dan mencari apa yang di inginkan dan selalu mencoba sesuatu yang bisa mengurangi rasa tidak puas itu sendiri. Kadang rasa puas itu sendiri dapat berdampak negatif, yaitu karena selalu mencari kepuasan yang tidak ada batasnya kadang manusia melupakan dasar dari rasa tidak puas itu, yaitu selalu bertindak bebas dan bertindak sewenang-wenang juga tidak memperdulikan keadaan di sekitarnya dan dapat merugikan pihak-pihak tertentu.
Filsafat pendidikan tidak lepas dari yang namanya tenaga pengajar pendidikan yang tidak lain adalah guru. Menurut saya seorang guru perlu memahami tentang filsafat pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap proses pengajaran dan tujuan hidup. Karena seorang guru yang tidak memahami pendidikan sama saja guru tersebut hanya mengajarkan tentang pengalaman dia saja, padahal menurut saya pendidikan bukanlah dari pengalaman saja, pendidikan harus di pelajari lebih dalam lagi agar seseorang yang menerimanya bisa menyelesaikan masalah-masalah pendidikan dengan rencana. Dari rencana-rencana tersebut akan membuat guru sebagai pribadi yang memberikan pedoman kepada peserta didik agar mempunyai tujuan hidup.
Disini saya juga tertarik dengan filsafat metafisikan yang dapat menjadikan guru mengetahui hakekat manusia. Saya setuju sekali dengan itu, karena dengan mengetahui hakekat manusia guru dapat menyesuaikan pengajaran sesuai dengan karakter dan kepribadian dari peserta didik, juga dapat memberi pedoman kepada peserta didik tentang tujuan hidup dan pendidikan. Ada lagi filsafat epistemology yang menjadikan guru mengetahui apa yang harus diberikan kapada siswa dan bagaimana cara penyampaiannya. Itu sangat baik sekali, karena dengan tahu apa yang apa yang harus diberikan dan cara menyampaiannya, seorang guru dapat memberikan pendidikan yang cocok dan mengenai sasaran ke peserta didik, juga dalam penyampaiannya seorang guru lebih mudah memberikannya dengan mempelajari karakter dari masing-masing individu setiap siswa. Terakhir tentang filsafat aksiologi yang dapat membuat guru memahami apa yang diperoleh siswa tidak hanya kuantitas saja tetapi juga kualitas kehidupan karena pengetahuan. Itu sangat baik karena pada akhirnya pendidikan yang diajarkan akhirnya harus di terapkan dalam kehidupan masyarakat. Dari filsafat pendidikan tersebut saya menyimpulkan bahwa, pendidikan hakekatnya adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang baik dan dapat juga dijadikan sarana untuk mengajarkan manusia mamperoleh tujuan hidup. Hal ini jika disangkut pautkan dengan pendidikan jasmani juga ada kaitannya yaitu bagaimana cara menyampaikan materi yang akan di sampaikan, dengan cara seorang guru memberikan pedoman dan contoh yang harus yang harus bisa dilihat langsung peserta didik, juga dalam pendidikan jasmani seorang guru harus menyesuaikan dengan mempelajari individual peserta didik, karena dari masing-masing peserta didik ada yang koordinasi fikiran dan gerakan baik ada juga yang secara teori baik tapi dalam pelaksanaan ketrampilannya kurang lancar. Dan nantinya dalam pembelajaran jasmani seorang guru harus pintar memodifikasi pembelajaran agar nantinya kesehatan fisik dan fikiran dapat dicapai dan diterapkan dalam kehidupan. Jadi pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang sangat penting dalam merubah prerilaku karena pendidikan jasmani bisa menjadi langkah dasar yang dapat di tempuh dalam pembentukan karakter bangsa. Ahir-ahir ini pendidikan jasmani adalah pendidikan yang selama ini di kaitkan dengan masalah kepribadian bangsa, banyak para pakar Jasmani di Perguruan Tinggi beranggapan bahwa pendidikan Jasmani dapat membangun karakter bangsa, moral, disiplin, dan nilai positif lainnya. Namun menurut saya walaupun pendidikan jasmani dapat membangun karakter bangsa kita jangan lupa melupakan factor yang terpenting yaitu warga Negara yang menjalani pendidikan jasmani tersebut, karena jika pelaku pendidikan jasmani tidak difikirkan sama saja pendapat tersebut cuma akan menjadi coretan yang tidak di jalankan. Dalam pendidikan jasmani banyak beberapa faktor yang mempengaruhinya misalnya siswa, guru, dan pembimbing. Dalam pelaksanaan faktor tersebut harus saling mendukung untuk memperoleh tujuan yang telah ditentukan. Jadi nantinya pendidikan jasmani bisa menghilangkan krisis identitas yang sekarang ini gercar-gencarnya terjadi di Indonesia.
Saya tertarik dengan konsep yang berasal dari “Gimnasium swedia” ini memiliki konsep bahwa tubuh merupakan mesin atau instrument. Artinya tubuh adalah suatu kumpulan instrument yang memiliki fungsinya masing masing dan bekerja untuk satu keseluruhan system. Saya sependapat dengan kalimat tersebut karena tubuh merupakan hal yang penting juga bagi aktifitas apapun, walaupun harus didukung dengan adanya jiwa
Jadi menurut saya pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang sangat penting, karena didalamnya berfungsi untuk mengkompetisikan kekurangan gerak. Didalam pendidikan jasmani gerakan yang dilakukan untuk menuju kebugaran jasmani. Oleh karena itu saya kurang setuju kalau jasmani diremehkan dan dianggap tidak penting dan menganggap jiwa yang paling penting, menurut saya keduanya saling mendukung dan semua menjadi kesatuan yang dapat mendukung kelancaran aktifitas kita sehari hari. Saya kurang sependapat juga dengan filsafat Carteisin yang didalamnya menganggap bahwa antara tubuh dan jiwa merupakan entinsitas yang terpisah satu sama lainnya. Menurut saya tubuh dan jiwa memang terpisah tapi dalam pelaksanakan keduanya harus saling melengkapi dan keduanya tidak ada yang unggul , karena antara tubuh dan jiwa merupakan kesatuan yang sangat penting walaupun sekarang ini pendidikan jasmani mengalamim krisis identitas. Kita sebagai generasi muda yang berjiwa positif kita harus membangun legitimasi baru bahwa pendidikan jasmani adalah penting untuk tetap diselenggarakan.
Ada beberapa filsuf yang mengatakan jika perkembangan pola fikir harus dilakukan dengan keseimbangan antara kesehatan fisik dan fikiran. Dalam perkembangan pola fikir ini banyak filsuf-filsuf yang menganut beberapa aliran filsafat diantaranya aliran Idealisme , Realisme, Pragmatisme, Naturalisme, dan Existansialisme, Namun saya tertarik dengan dua lairan yaitu Idealisme dan Naturalisme atau Materlalisme. Karena jika pendidikan jasmani dilihat dari aliran Idialisme akan sangat bertentangan, karena aliran ini menganggap pikiran (mind) merupakan kunci terhadap segala sesuatu dan obyek yang bersifat fisik tidak dianggap penting. Oleh karena itu menurut aliran ini pendidikan jasmani tidak penting tapi kalau kita lihat kenyataan sekarang ini Fisik merupakan sesuatu yang sama penting dengan fikiran, karena jika pemikiran tidak didukung dengan fisik yang sehat maka hasil pemikirannya pun tidak akan baik. Lain lagi dengan aliran Naturalisme atau Materlalisme yang menganggap bahwa sesuatu yang mempunyai nilai adalah sesuatu yang secara fisik nampak, Berarti aliran ini menganggap bahwa fisik merupakan hal yang sangat penting. Jika pendidikan jasmani dilihat dari aliran ini maka pendidikan jasmani adalah pendidikan yang harus dilakukan untuk menjaga kebugaran jasmani, karena jasmani adalah sesuatu yang nyata dan jika tidak ada jasmani atau fisik maka seseorang mustahil bisa berfikir. Jadi salah jika sekarang ini orang menganggap pendidikan jasmani tidak penting dan selau di nomor duakan, kita sebagai calon guru pendidikan jasmani harus mengambil sikap yaitu dengan cara melakukan pembelajaran penjas dengan metode yang selain berguna bagi fisik juga berguna untuk meningkatkan kreatifitas berfikir siswa, jadi menurut saya antara fisik dan jiwa adalah dua hal yang harmonis dan saling mendukung dan harus selalu di jaga dan di kembangkan. Jadi disini pendidikan jasmani sangat penting dalam pembentukan kedua faktor tersubut yaitu kesehatan jasmani dan rohani/fikiran. Jadi dalam pembelajaran jasmani ilmu olahraga sangat penting bagi seorang guru untuk menguasainya, karena dengan ilmu olahraga tersebut seorang guru dapat mengembangkan kedua faktor tersebut. Berbicara tentang ilmu olah raga, berarti ada kaitannya dengan pendidikan jasmani. Ilmu olah raga saat ini sudah menjadi ilmu yang mandiri dan sekarang ini olahraga tidak hanya permainan untuk hiburan atau menghabiskan waktu luang, tetapi olah raga adalah aktifitas jasmani yang dapat diamati sejak bayi dalam kandungan sampai dengan bentuk bentuk gerakan terlatih, itu membuktikan bahwa olahraga adalah aktifitas yang dapat dijadikan pembentukan karakter, selain itu olahraga juga bias menjadi tontonan yang bermanfaat, yang didalamnya dapat diambil nilai nilai yang menanamkan kebajikan-kebajikan tertentu , kerja tim, keberanian dan intelegasi praktis (Hatab 1998:1003) itu membuktikan bahwa olahraga tidak boleh dilihat dengan sebelah mata karena didalam olahraga terdapat nilai-nilai yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Akhir-akhir ini banyak orang yang menganggap bahwa olahraga tidak penting dan menganggap kalau pikiran jiwa lebih penting. Itu semu tidak terbukti dengan kenyataan yang ada karena jika fisik kita tidak dijaga dengan baik dan organ-organnya tidak berfungsi dengan baik maka untuk berfikir saja tidak bias baik. Seperti yang dikatakan sncca, yahng mengatakan “ Osan Dum EsUt Sit ‘ Menssana In Comperesano ” bahwa dengan menyehatkan jasmani dengan latihan-latihan fisik adalah salah satu jalan untuk mencegah timbulnya pikiran-pikiran yang tidak sehat yhang membawa orang kepada perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Itu membuktikan bahwa ilmu olahraga juga sangat penting untuk menyehatkan manusia dan olahraga adalah aktivitas yang cocok untuk menyehatkan manusia. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu olahraga adalah ilmu yang mandiri dan ilmu yang penting untuk menjaga keseimbangan kehidupan manusia. Untuk itu kita sebagai calon guru pendidikan jasmani harus senantiasa mempertahankan dan mengembangkan ilmu olahraga, agar kedepannya ilmu olahraga menjadi ilmu yang sangat penting dalam menjalani kehidupan ini. Selain itu dalam pembelajarannya kita juga harus mengambil aspek-aspek yang kiranya mendukung dalam pembentukan karakter dan dalam rangka mewujudkan kesehatan jasmani dan rohani. Aspek yang dapat di ambil diantaranya sikap fair play, sikap ini bisa menjadi salah satu pembelajaran dalam proses pendidikan jasmani. Sikap fair play biasanya di wajibkan di dunia olahraga, dalam dunia olahraga kata fair play selalu saja digambar-gambarkan, dan setiap pelaku olahraga selalu saja mengucapkan kata itu, namun dalam kenyataannya fair play sendiri tidak dipratekkan dalam kegiatan olahraga maupun kegiatan sehari-hari. Dalam kegiatan olahraga banyak sekali orang yang selalu melanggar fair play itu sendiri, karena kurang sadarnya orang-orang tersebut tentang fair play dan kurang memahami arti itu sendiri. Banyak sekali orang yang mélanggar fair play ini karena nilai moral yang kurang. Sebenarnya nilai moral tersebut dapat dibentuk dan dikembangkan agar dalam prakteknya nilai moral itu dapat membatasi, jika suatu saat mau bertindak anarkis dan dapat menciptakan suasana fair play. Dalam kegiatan olahraga ataupun kegiatan sehari-hari tindakan fair play juga dapat di didik, dibiasakan agar nantinya perilaku sportif dapat di terapkan, dengan tidak melupakan nilai moral yang ada. Tapi jangan lupa untuk selalu memikirkan kesehatan pikiran dan fisik kita, karena sia-sia jika kita mau membentuk sikap fair play kalau keadaan pikiran atau jiwa kita mengalami gangguan, jadi untuk mendapatkan hasil yang baik dalam usaha menerapkan sikap fair play terutama dilingkaran pendatang, jangan melupakan factor yang sangat penting yaitu kesehata pikiran atau jiwa dan fisik karena kedua factor ini menjadi penentu berhasil tidaknya untuk memberikan pembelajaran tentan gfair play. Kita pun sebagai don guru pendidikan jasmani juga harus bertanggung jawab untuk mensosialisasikan fair play. Jadi dalam pembelajaran guru pendidikan jasmani harus selalu menanamkan sikap fair play dan selalu memberi pengertian agar siswa dapat memahami fair play itu sendiri dan nantinya bias diterapkan dalam kegiatan olahraga dan kegiatan sehari-hari dengan tidak melupakan kesehatan jasmaani dan rohani. Tapi ahir-ahir ini fair play sering di nodai dengan kasus yang sangat bertentangan dengan konsep fair play yaitu kasus doping yang sekarang ini menjadi penyebab masyarakat memandang olah raga sebelah mata. Banyak sekali atlet yang menggunakan doping hanya deanga satu tujuan yaitu meningkatkan prestasi dalam menciptakan rekor, walaupun dalam penggunaan doping ini ada efek yang sangat fatal disamping merugikan diri sendiri kasus doping juga akan meninbulkan menurunnya citra olahraga didalam kehidupan masyarakat. Kasus ini bisa saja menyebabkan masyarakat tidak tertarik lagi terhadap suatu prestasi yang dicapai oleh seorang atlet. Jika atletnya saja tidak dihargai bagaimana olahraga akan berkembang dengan baik. Sebenarnya kasus doping ini bisa diminimalisir dengan cara membentuk moral atau etika masing-masing individu khususnya atlet-atlet usia dini, karena dengan pembentukan moral dan etika ini lebih maksimal jika diberikan secara dini. Dengan begitu kecil kemungkinan seorang atlet akan menggunakan doping, karena sudah mempunyai moral dan etika yang baik ,khususnya dalam olahraga. Hal ini menjadi tugas yang baik bagi calon pendidik dan masyarakat sendiri, karena ini kita sebagai calon pendidik guru pendidikan jasmani selalu menanamkan moral dan etika yang dapat menjauhkan dari sifat-sifat negatif yang nantinya akan merugikan olahraga itu sendiri. Banyak filsut yang mengatakan bahwa semua hal yang terjadi adalahakibat dari perkembangan berfikir kita. Makanya jika kita ingin menyelesaikan masalah ini maka kita khususnya insan olahraga harus selalu berfikir dan berfikir bagaimana cara mencari jalan keluarnya untuk meminimalisir kasus doping tersebut. Tapi jangan lupa jika kita berfikir kita jiga harus memikirkan kesehatan fisik kita. Karena antara jiwa atau pikiran dan fisik mempunyai keterkaitan yang saling mendukung. Jadi nantinya masalah doping ini tidak ada lagi dan tidak melanggar fair play.

Belajar dan pembelajaran

Dunia berkembang begitu pesatnya. Segala sesuatu yang semula tidak bisa dikerjakan, kini dengan mudah dapat dilakukan oleh semua orang. Semua itu tidak lain karena adanya pendidikan yang pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Di dalam proses pendidikan terdapat dua istilah yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan, yaitu Belajar dan Pembelajaran. Pada hakikatnya belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana dan memberikan pelayanan agar siswa dapat belajar dengan baik. Oleh karena itu seorang pendidik harus paham bagaimana agar siswa dapat memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya secara optimal. Untuk itu perlu dibahas bagaimana belajar dan pembelajaran yang baik dan efektif.

Pembelajaran sesungguhnya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa belajar. Jika guru dapat memahami proses bagaimana memperoleh pengetahuan maka guru akan dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswanya. Belajar lebih menekankan pada siswa dan proses yang menyertai dalam rangka perubahan tingkah lakunya. Sedangkan pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam rangka untuk membuat siswa dapat belajar.

1. Konsep Dasar Belajar

Pengartian Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari berbagai definisi yang disampaikan oleh Santrock dan Yussen dapat disimpulkan pengertian belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relative permanent karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.

Ciri-ciri perilaku belajar

1. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar

Merupakan perilaku menyadari terjadinya perubahan atau sekurangnya merasakan adanya suatu perubahan dalam dirinya, seperti mengetahui bahwa pengetahuan pada dirinya bertambah.

2. Perubahan bersifat continue dan fungsional

Perubahan yang terjadi pada diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan selanjutnya akan berfungsi bagi kehidupan atau proses belajar selanjutnya.

3. Perubahan bersifat positif dan aktif

Positif apabila perilaku senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan bersifat aktif bila perubahan tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.

4. Perubahan bersifat permanen

Misalnya kecakapan anak dalam olahraga badminton maka kecakapan itu akan hilang selama fisiknya masih mendukung.

5. Perubahan dalam belajar

Belajar memiliki tujuan yang akan dicapai oleh pelaku belajar dan terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Jika seseorang belajar sasuatu sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan dan pengetahuannya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

1. Faktor internal, merupakan faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, meliputi Faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh) dan psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan).

2. Faktor eksternal, adalah faktor yang ada diluar individu, yang meliputi:

a. Faktor keluarga (cara rang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belekang kebudayaan)

b. Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah)

c. Faktor masyarakat, (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan dalam lingkungan masyarakat, media massa.

Tiga bentuk dasar pendekatan belajar siswa menurut Biggs (1991):

1. Pendekatan surface (permukaan/ bersifat lahiriah) yaitu kecenderunagan belajar siswa karena adanya dorongan dari luar

2. Pendekatan deep (mendalam), yaitu kecenderungan belajar siswa karena adanya dorongan dari dalam.

3. Pendekatan archeiving ( pencapaian prestasi tinggi), yaitu kecenderungan bejajar siswa karena adanya dorongan untuk mewujudkan ego enhancement merupakan ambisi pribadi yang kuat dalam mewujudkan dan meningkatkan prestasi kelakuan dirinya dengan cara meraih prestasi setinggi-tingginya.

Motivasi Belajar

Motivasi menurut Wlodkowsky (dalam prasetya dkk, 1985) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah serta ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan.

Biggs dan Telfer (dalam Dimyati dkk, 1994) menyatakan bahwa pada dasarnya siswa memiliki bermacam-macam motivasi dalam belajar.

Macam-macam motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:

1. Motivasi instrumental, berarti bahwa siswa belajar karena dorongan oleh adanya hadiah atau menghindari hukuman.

2. Motivasi sosial, berarti bahwa siswa belajar untuk penyelenggaraan tugas, dalam hal ini keterlibatan siswa dalam tugas menonjol.

3. Motivasi berprestasi, berarti bahwa siswa belajar untuk meraih prestasi atau keberhasilan yang telah ditetapkannya.

4. Motivasi intrinsik, berarti bahwa siswa belajar karena keinginannya sendiri.

Dari berbagai motivasi yang berkembang, Keller (dalam Prasetya dkk, 1997) menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar yang disebut sebagai model ARCS. Dalam model tersebut ada 4 kategori kondisi motivasional yang harus diperhatikan guru agar proses pembelajaran yang dilakukannya menarik yaitu :

1. Attention (perhatian)

Perhatian siswa muncul karena adanya rasa ingin tahu. Oleh karena itu rasa ingin tahu tersebut perlu mendapatkan rangsangan dari guru agar siswa selalu memberikan perhatian terhadap materi pelajaran yang diberikan.

2. Relevance (relevansi)

Relevansi menunjukkan adanya hubungan antara materi pelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Motivasi siswa akan terpelihara apabila siswa menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang.

3. Confidence (kepercayaan diri)

Merasa diri lebih kompeten atau mampu melaksanakan potensi diri untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Agar kepercayaan diri siswa meningkat, guru perlu memperbanyak pengalaman keberhasilan siswa misalnya dengan menyusun kegiatan pembelajaran sehingga mudah dipahami oleh siswa.

4. Satisfaction (kepuasan)

Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan menghasilkan kepuasan, dan siswa akan semakin termotivasi untuk mencapai tujuan yang serupa. Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi siswa, guru dapat memberi penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian kesempatan dan sebagainnya.

2. Konsep Dasar Pembelajaran

Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran menurut Sudjana (2000), merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar. Gulo (2004), pembelajaran merupakan usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Nasution (2005), pembelajaran merupakan suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar.

Biggs (1985) membagi konsep pembelajaran dalam 3 pengertian, yaitu:

1. pembelajaran dalam pengertian kuantitatif

Secara kuantitatif pembelajaran berarti penularan pengetahuan dari guru kepada murid. Dalam hal ini guru dituntut untuk menguasai pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyampaikannya kepada siswa dengan sebaik-baiknya.

2. Pembelajaran dalam pengertian institusional

Secara institusional pembelajaran berarti penataan segala kemampuan mengajar sehingga dapat belajar secara efisien.

3. Pembelajaran dalam pengertian kualitatif

Secara kualitatif pembelajaran berarti upaya guru untuk memudahkan kegiatan belajar siswa.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien dengan hasil yang optimal.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran berarti cara yang dilakukan dalam proses belajar sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Berikut berbagai metode pembelajaran yang dapat dipilih guru dalam kegiatan belajar mengajar:

1. Metode ceramah, yaitu metode penyampaian materi dari guru kepada siswa dengan cara guru menyampaikan materi melelui bahasa lisan baik verbal maupun nonverbal.

2. Metode latihan, yaitu metode penyampaian materi melelui upaya penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan tertentu agar siswa dapat menyerap materi secara optimal.

3. Metode tanya jawab, yaitu cara penyampaian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh anak didik.

4. Metode karyawisata, yaitu metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung siswa ke objek diluar kelas atau dilingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati dan memahami secara langsung objek tersebut.

5. Metode diskusi, pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa, dan siswa diminta untuk memecahkan masalah tersebut secara kelompok.

Peran Guru dalam Aktivitas Pembelajaran

Peran guru sangat kompleks. Guru tidak hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didik saja, akan tetapi guru juga di tuntut memainkan peran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didiknya secara optimal.

Peran guru dalam pembelajaran

a. Sebagai Korektor

b. Sebagai Inspirator

c. Sebagai Informator

d. Sebagai Organisator

e. Sebagai Motivator

f. Sebagai Inisiator

g. Sebagai Fasilitator

h. Sebagai Pembimbing

i. Sebagai Demonstrator

j. Sebagai Pengelola Kelas

k. Sebagai Mediator

l. Sebagai Supervisor

m. Sebagai Evaluator

Kompetensi Profesionalisme Guru

Guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugasnya dengan kemampuan yang tinggi sebagaai suber kehidupan. Guru dituntut memiliki keanekaragaman kecakapan yang bersifat psikologis yang meliputi sebagai berikut :

a. Kompetensi Kognitif Guru

Guru hendaknya memiliki kapasitas kognitif yang tinggi yang dapamenunjang kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukan. Profesi secara kognitif menurut Muhibbinsyah ( 1997 ) meliputi 2 kategori yaitu:

1) Ilmu pengetahuan kependidikan

2) Ilmu pengetahuan materi bidang studi

b. Kompetensi Aktif Guru

Guru hendaknya memiliki sikap dan perasaan yang menunjang proses pembelajaran yang dilakukan, baik terhadap orang lain terutama maupun terhadap diri sendiri.

c. Kompetensi Psikomotor Guru

Seorang guru merupakan ketrampilan atau kecakapan yang bersifst jasmaniah yang di butuhkan oleh seorang guru untuk menunjang kegiatan profesionalnya sebagai guru.

Kesimpulan

Belajar merupakan proses serta upaya sadar untuk mencari pengetahuan dan kemampuan, dimana pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh tersebut akan bersifat permanen kecuali jika ada masalah secara fisik bagi yang memiliki kemampuan tersebut. Berhasil dan tidaknya kita dalam belajar sangat dipengaruhi oleh dua hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Hal lain yang menunjang kesusuksesan belajar adalah motivasi atau dorongan yang diberikan kepada anak.

Pembelajaran merupakan upaya-upaya yang harus dilakukan oleh seorang pendidik agar siswa dapat dan mau melakukan kegiatan belajar. Untuk mengoptimalkan hasil belajar, guru harus menguasai berbagai metode-metode pembelajaran yang dapat diterima oleh siswa seperti ceramah, latihan, Tanya jawab, tugas diskusi, karyawisata dan lain sebagainya.

Guru sebagai pengajar dan pendidik tentu harus memiliki berbagai kompetensi sebagai bekal baik kompetensi kognitif ( ilmu pengetahuan ), afektif ( sikap ) maupun psikomotor ( kecakapan jasmaniah ).

DAFTAR PUSTAKA

Elliot, SN., Krachwill, TR., J., Travers, JF., 1999. Educatonal Pychology. Singapore : Mc-Graw Hill Book Co. Anastasi, A. Urbina, S. 1997 Psychological Testing. New Jersey :Prencise- Hall, Inc

Pengertian belajar dan pembelajaran

a. Belajar

Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman. Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.

Sedangkan menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.

Ciri-ciri belajar adalah : (1) Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengethauan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta keterampilan (psikomotor); (2) perubahan itu merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan . interaksi ini dapat berupa interaksi fisik dan psikis; (3) perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.

b. Pembelajaran

Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.

Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar.

Ciri utama dari pembelajaran adalah inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa. Sedangkan komponen-komponen dalam pembelajaran adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran.